Peradangan yang ditularkan lewat udara umumnya terjalin lewat arah respirasi, dengan agen peradangan ada dalam aerosol( elemen peradangan dengan garis tengah. Dalam perihal ini tercantum elemen kering, kerap kali ialah sisa dari elemen berair yang menguap yang diucap nuklei, serta elemen berair. Tipe peradangan ini umumnya membutuhkan jendela bebas sepanjang pemeliharaan, misalnya tuberkulosis.
Penularan Airborne Disease
Aspek area mempengaruhi kesuksesan penjangkitan penyakit lewat udara; situasi area yang sangat jelas merupakan temperatur serta kelembaban relatif. Jumlah seluruh aspek yang pengaruhi temperatur serta kelembaban, bagus meteorologis( luar ruangan) ataupun orang( dalam ruangan), dan kondisi lain yang mempengaruhi penyebaran tetes yang memiliki elemen infeksius, semacam angin, ataupun sikap orang, mempengaruhi kepada penjangkitan penyakit bawan udara.
Hujan, jumlah hari hujan lebih berarti dibanding keseluruhan curah hujan pada umumnya periode mentari setiap hari, garis lintang serta altitudo ialah keadaan yang relevan kala memperhitungkan mungkin penyebaran peradangan lewat udara. Sebagian peristiwa yang tidak sering ataupun luar lazim yang mempengaruhi penyebaran penyakit bawaan udara ( Airborne disease ), tercantum siklon tropis, angin ribut, ataupun muson.
Hawa memastikan temperatur, angin, serta kelembaban relatif, faktor- faktor penting yang pengaruhi penyebaran, periode, serta peradangan dari tetesan- tetesan yang memiliki elemen infeksius. Virus influenza menabur dengan gampang pada masa dingin di Bagian Dunia Utara sebab situasi hawa yang mensupport penjangkitan virus.[butuh rujukan]
Sehabis insiden cuaca terbatas, Fokus spora jamur di udara menurun; sebagian hari setelah itu, ditemui kenaikan eksponensial jumlah spora dibanding dengan situasi wajar.
Sosial ekonomi mempunyai kedudukan kecil dalam penjangkitan penyakit lewat udara. Di kota- kota, penyebaran penyakit bawaan udara lebih kilat dibanding di wilayah pedesaan serta pinggiran kota. Di wilayah pedesaan biasanya lebih banyak terjalin penyebaran jamur di udara.
Keakraban jarak dengan kubangan air besar semacam bengawan serta situ bisa jadi pemicu sebagian wabah penyakit yang ditularkan lewat udara.
Jeleknya perawatan sistem penyejuk udara sudah menimbulkan berjangkitnya Legionella pneumophila.
Penyakit bawaan udara yang diperoleh di rumah sakit diasosiasikan dengan sistem kedokteran dengan pangkal energi yang kurang baik, yang membuat pengasingan susah dicoba.[butuh rujukan]
Pencegahan Airborne Disease
Sebagian metode buat menghindari penyakit bawaan udara tercantum pengimunan spesial penyakit, mengenakan respirator, serta menghalangi durasi yang dihabiskan di hadapan tiap penderita yang bisa jadi jadi pangkal peradangan. Paparan kepada penderita ataupun binatang dengan penyakit bawaan udara tidak menjamin tertularnya penyakit, sebab peradangan terkait pada keahlian sistem imunitas badan inang ditambah jumlah elemen peradangan yang terhisap ataupun terisap.
Antibiotik bisa dipakai buat menanggulangi peradangan pokok kuman yang ditularkan lewat udara, semacam wabah ambah- ambah pneumonik.
Pusat Pengaturan serta Penangkalan Penyakit Amerika Sindikat( CDC) berikan ajakan pada warga mengenai vaksinasi serta menjajaki aturan kebersihan serta sanitasi yang teliti buat menghindari penyakit bawaan udara. Banyak pakar kesehatan warga mengusulkan pemisahan jarak raga( pula diketahui bagaikan pemisahan sosial) buat kurangi penjangkitan peradangan lewat udara.